Puisi kritik pemerintahan konspirasi dalam komplikasi adalah rangkaian kritik sosial dalam puisi sindiran untuk pemerintah dirangkai dengan kata-kata puisi kritikan pemimpin, menjelaskan tentang konspirasi dalam cerita lengkap puisi kritik pemerintahan yang diterbitkan berkas puisi apakah bercerita seperti puisi kritik penguasa atau puisi kritik sosial lebih jelasnya puisi tentang kritik pemerintahan disimak saja contoh puisi sindiran dibawah ini berjudul konspirasi dalam DALAM KOMPLIKASI Oleh Dwi Indriani lingkaranTercipta ketamakanTak kenal kemanusianKeangkuhan ditinggikanEntah siapaYang bersalahLingkaran tak punahMenjadi lebihSinggahKonspirasiDalam komplikasiTak lagiTertutupiDalam negriYang penuh dasiMana janjiJadi buktiRakyat menantiNyawa tersakitiHarga diri matiKehormatan dinodaiKonspirasiDalam komplikasiTerjadi Banyuwangi, 19 Januari 21
pemerintah bahkan kegiatan pers dibatasi dengan tidak diperbolehkan mengkritisi kinerja pemerintah (Orde Baru, Masa Kelam Indonesia, 2018). Sistem pemerintahan yang otoriter dijalankan sebagai strategi pemerintah untuk menutupi kelemahan dan kebobrokan sistem pada masa itu. Seperti yang terjadi pada tahun 1970, Kumpulan contoh puisi kritik sosial, kehidupan, pemimpin, pemerintah, penguasa. Puisi kritik sosial adalah seni sastra yang digunakan untuk menyampaikan masukan, sanggahan, sindiran, tanggapan, ataupun penilaian terhadap suatu permasalahan dalam kehidupan sosial hal inilah yang dibahas dalam kumpulan contoh puisi kritikan sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, berisi beberapa contoh puisi tentang kritik sosial yang mengkritik tatanan pemerintahan dan persoalan kehidupan saat pengertian kritik sosial merupakan sebuah inovasi yang artinya kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru disamping menilai gagasan lama untuk suatu perubahan kumpulan puisi kritik sosial yang diterbitkan berisi beberapa contoh jenis puisi kritik sosial masyarakat yang mengkritik tentang tatanan pemerintahan, pemimpin dan penguasa yang tidak berjalan pada koridor yang sesungguhnya, sehingga menginspirasi penulis puisi kritik sosial untuk menulis puisi kritikan yang diantaranya adalah puisi bermajas ini adalah masing masing judul contoh puisi bertema kritik sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak diantaranyaSekita lima judul puisi kritik sosial diantarnya puisi majas sarkame dalam bentuk puisi sindirin atau puisi kritikan yang bisa dijadikan referensi atau contoh puisi satire dan kritik sosial budaya dan contoh puisi deskriptif kritik sosial contoh puisi kritik sosial, kehidupan, pemimpin, pemerintah, penguasaKumpulan puisi kritik sosial yang dipublikasikan blog puis dan kata bijak, bukan contoh puisi kritik sosial tentang pendidikan dan contoh puisi kritik sosial yang pendek dan singkat, akan tetapi kumpulan puisi kritik sosial yang isi lengkap dalam kumpulan contoh puisi kritikan sosial yang diterbitkan apakah diantaranya terdapat contoh puisi deskriptif puisi kritik sosial atau contoh puisi deskriptif satire dan kritik sosial, selengkapnya disimak saja dibawah ini diawali dari tema puisikritik sosial kehidupan saat Puisi Kritik Sosial Kehidupan Saat IniBagian pertama kumpulan contoh puisi kritik sosial adalah rangkaian kata kata puisi kritik sosial kehidupan saat ini, selengkapnya disimak contoh puisi kritik sosial dan pengarangnyaDI ANTARA AROGAN DAN PANDIROleh Panji BhuanaKetika arogan memenuhi ruang hati,Jejak laksana lingga yang pasti,Di tengah lautan buih meniti,Badai gelombang silih berganti,Namun sayang obsesi menganak kali,Mengalir deras dalam arus kekuasaan tanpa esensi,Mengabaikan sendi-sendi yang merangkai sepanjang kaki,Meluka daging tersayat serasa nyeri,Arogan berkoar seakan-akan tak peduli,Tiada mencerna pikir di dalam sanubari,Hati makar mengumbar emosiPandir menjalar cemooh melukis sensasi,Jiwa-jiwa rakus kerasukan candu 0bat bivs,Laksana amoniak keluar dari lubang kakus,Menebar bau busuk tidak terurus,Tidak sadar diri bahwa ia hanyalah yang diutus,Anak beranak mencicit laksana tikus,Menggerogoti sampah di ladang humus,Selaksa resah mereguk lahan tandus,Fatamorgana membias menuju waktu lampus2. Puisi Kritikan PemimpinSelanjutnya kumpulan puisi tentang kritik sosial adalah tema puisi sindirin untuk pemimpin atau puisi kritik untuk pemimpin, yang ditulis dalam bentuk puisi bermajas sarkasme atau contoh puisi satire dan kritik sosial puisi kritik ini bercerita seperti puisi untuk pemimpin daerah atau puisi tentang politik negeriku, selangkapnya disimak saja dibawah BERHALAOleh Panji BhuanaBumi merintih tertikam pedih,Keangkuhan dunia hebat berdalih,Gedung-gedung pencakar langit berdiri megah,Sawah-sawah kekeringan tiada lagi basah,Pepohonan merangkas kambium lapuk lepas,Tangan-tangan angkara mengoyak beringas,Akar-akar hampa tinggallah ampas,Semua diselesaikan tuntas tanpa bekas,Langit murka menggelegar membahana,Kilatan bunga api berloncatan mengguncang suasana,Jiwa-jiwa menciut di ancam bahaya,Banjir bandang melanda bumi laksana lautan segara,Lautan mengamuk melibas bumi remuk,Hamparan dunia berubah aneka bentuk,Keresahan menjalar di dalam desah nan suntuk,Kedamaian sirna menguap koar selaksa kutuk,Tuding menuding keluar dari isi kepala,Tidak ada yang mau disalahkan apa dan siapa,Sebuah pembenaran melukis cacat cela,Yang selalu berkibar di hati para pemuja berhala,TUDING MENUDINGOleh Panji BhuanaTak perlu tuding menuding,Nanti isi otak menjadi sinting,Seperti kerbau bunting,Tak sadarkah tanah ini sedang genting,Selaksa jiwa tiada bergeming,Terjebak dilema membuat pusing,Di sana miring di sini miring,Badai prahara membuat bahtera terombang-ambing,Terlalu banyak persoalan membuat gering,Tak pernah terlintas mana yang lebih penting,Jerit lolong jelata melengking,Membahana parau terdengar nyaring,Akibatnya banyak orang berbibir sumbing,Berceloteh garang setajam gunting,Tikam menikam selaksa banting,Sudah keok duluan sebelum bertanding,Hai kalian yang bersembunyi di balik dinding,Terasa berat benar kakimu di bebani gemerincing,Sementara banyak jiwa terkapar dalam terik menggelinding,Terjerat waktu tak sempat bersaing,Terdengar kepiluan nestapa di kuping,Memekakan gendang telinga bising berdenging,Tiada cinta nan indah di sanding,Begitu pula kerinduan laksana ranting kering,3. Puisi Kritik Sosial PemerintahDan bagian ketiga kumpulan contoh puisi kritik sosial, kehidupan, pemimpin, pemerintah, penguasa adalah puisi kritik sosial pemerintah, bagaimana kata kata sindiran untuk pemerintahan dalam contoh jenis puisi kritik sosial puisi kritikan pemerintahan ini bercerita seperti puisi kritik sosial pendidikan, selengkapnya disimak saja berikut PEMBISIK CECAKOleh Panji BhuanaDimanakah arif bijak laksana sajak,Dirangkai hati di dalam jejak,Dipanggul jiwa di atas pundak,Menjadi landasan lingga di dalam tonggak,Ketika waktu memilih menjadi penegak,Benahi tata kehidupan yang telah rusak,Agar keindahan kembali merancak,Laksana jejak dari lembah menuju puncak,Jangan taburkan obsesi ambisi membuat retak,Hanya demi kepentingan dan kesenangan sepihak,Renungkan kembali di dalam benak,Jangan menjadi duri sepedih onak,Tataplah cakrawala kehidupan anak beranak,Yang telah memberikan kesempatan untuk bertindak,Memaculi sawah ladang dengan sapi dan bajak,Memberikan manfaat di dalam hendak,Jika tanah ini hanya diacak-acak,Dan pikiran jelaga laksana kerak,Bersiaplah masuk ke dalam kotak,Entah akan diterima atau ditolak,4. Puisi Kritik PenguasaDan bagian terakhir kumpulan contoh puisi kritik sosial adalah puisi kritik penguasa atau puisi sindiran untuk penguasa bagaiman kata kata sindiran untuk penguasa dalam bait contoh puisi bertema kritik sosial untuk penguasa, untuk lebih jelasnya disimak saja contoh puisi kritik sosial dan maknanya berikut iniPALU YANG KAU KETUKOleh Panji BhuanaPalu yang kau ketukBanyak orang mengutukAtas tindakan terkutukMembuat rupa hilang bentukLaksana seperti orang mabukKau membuat perasaan campur adukDi saat eksistensi terpurukKau malah mengaduk-adukMenikam jiwa menembus rusukJeritan sakit tulang meremukAmarah bangkit merajut amukTakkan terobati bila kau tak tundukSelaksa jiwa terantukMelihat intrik busukDi lembaran-lembaran burukAngkara menyeringai tandukAngkasa menjelaga bertalu geludukMenggelegak-gelegak halilintar merutukKutuk serapah tumpah di dalam wadukBah meluap banjir kecamukDemikianlah kumpulan contoh puisi kritik sosial kehidupan saat ini yang mengulas puisi kritik sosial pemerintah, puisi kritikan pemimpin dan puisi kritik penguasa yang berisi kata kata sindiran dalam bentuk puisi bermajas sarkasme. Baca juga kumpulan puisi kritik pemerintah dihalaman lain semoga puisi majas sarkasme atau puisi sindiran diatas dapat menghibur dan menginspirasiWS. Rendra membawakan puisinya ini dengan bahasanya yang lugas dan terang-terangan. Rendra memiliki nyali untuk menuliskan sindiran kepada siapa pun. Hal itu ditujukan untuk pemerintah dan perorangan yang hanya memikirkan keuntungannya masing-masing.
- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019, Fadli Zon memang selalu ramai menjadi perbincangan. Selain sindiran-sindiran kerasnya terhadap lawan politik, pria yang menjadi Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia ini juga terkenal aktif mengomentari berbagai persoalan di dunia politik Tanah Air. Bukan hanya menggunakan kata-kata biasa, Fadli pun kerap mengomentari kinerja pemerintah saat ini, khususnya Presiden Jokowi dengan sindiran-sindirannya yang dituangkan dalam bentuk puisi. Fadli sendiri adalah alumni Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sejak tahun 2014 ia aktif membuat puisi yang berisi sindiran tentang perpolitikan di Indonesia. Bahkan, tak hanya Jokowi, terbaru Fadli disebut-sebut menyindir salah satu ulama dengan puisinya yang berjudul 'Doa yang Ditukar'. Ingin tau seperti apa saja puisi Fadli Zon yang penuh kontroversi itu? Berikut rangkum puisinya dari berbagai sumber, Rabu 6/2. 1. Puisi berjudul 'Mau Saya Tabok Rasanya' ini dibuat Fadli Zon usai Presiden Jokowi mengatakan ingin menabok penyebar hoax PKI yang menyerangnya. foto Instagram/fadlizon MAU SAYA TABOK RASANYA Mau saya tabok rasanya ketika kau enteng berdusta soal dana gempa hingga esemka Mau saya tabok rasanya ketika kau seenaknya naikkan harga menyusahkan jutaan rumah tangga Mau saya tabok rasanya ketika kau impor beras dan gula petani hancur panen derita Kini kau gadai lagi negara ekonomi makin liar liberal buta asing caplok semua bidang usaha Mau saya tabok rasanya agar kau lihat realita bukan fatamorgana Fadli Zon, Perjalanan Jakarta-Balikpapan, 24 Nopember 2018 2. Sedangkan puisi 'Tak Pernah Terbayang' ini menceritakan tentang kekaguman Fadli yang tak pernah membayangkan persatuan umat Islam yang begitu kompak di Aksi Bela Islam pada November 2016. foto Instagram/fadlizon TAK PERNAH TERBAYANG tak pernah terbayang jutaan rakyat berbaris datang dari gang sempit, kampung, komplek perumahan dari apartemen, blok petakan sampai lokasi gusuran semua sepakat menuntut keadilan tak pernah terbayang jutaan umat berbaju putih berwajah bersih memenuhi mushola, masjid dan lapangan berbekal samudera keikhlasan saling berbagi penuh persaudaraan menggalang jaringan kekuatan semua sepakat membela keyakinan tak pernah terbayang para ulama, habaib dan kyai turun ke jalan bersorban keberanian semangat membalut perjuangan shalawat sepanjang perjalanan semua sepakat mendudukkan kebenaran hukum telah diinjak-injak penguasa aparat belepotan lindungi sang penista media komprador siarkan dusta fitnah berceceran di dunia maya tuan rumah Istana pergi entah kemana tak pernah terbayang jutaan manusia teriak lantang takbir menguasai gelanggang Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar! dan lagu Indonesia Raya berkumandang Bangunlah jiwanya bangunlah badannya demonstan mengacungkan kepalan tangan tak peduli lagi segala ancaman semua sepakat menuntut keadilan hari itu kurasakan denyut nadi revolusi menggerakkan hati nurani bersiap melawan tirani *Fadli Zon, 5 Nopember 2016 Setelah mengikuti Aksi Bela Islam, 4 Nopember 2016. 3. Fadli juga membuat puisi 'Raisopopo' yang lagi-lagi menyindir Jokowi pada 2 tahun pemerintahannya. foto Instagram/fadlizon RAISOPOPO aku raisopopo seperti wayang digerakkan dalang cerita sejuta harapan menjual mimpi tanpa kenyataan berselimut citra fatamorgana dan kau terkesima aku raisopopo menari di gendang tuan melenggok tanpa tujuan berjalan dari gang hingga comberan menabuh genderang blusukan kadang menumpang bus karatan diantara banjir dan kemacetan semua jadi liputan menyihir dunia maya dan kau terkesima aku raisopopo hanya bisa berkata rapopo Fadli Zon, 16 April 2014 4. Ini adalah puisi terbaru Fadli di Bulan Februari 2019 yang berjudul 'Doa yang Ditukar'. Puisi ini disebut-sebut menyindir salah satu ulama di Indonesia. foto Instagram/fadlizon DOA YANG DITUKAR doa sakral seenaknya kau begal disulam tambal tak punya moral agama diobral doa sakral kenapa kau tukar direvisi sang bandar dibisiki kacung makelar skenario berantakan bubar pertunjukan dagelan vulgar doa yang ditukar bukan doa otentik produk rezim intrik penuh cara-cara licik kau Penguasa tengik Ya Allah dengarlah doa-doa kami dari hati pasrah berserah memohon pertolonganMu kuatkanlah para pejuang istiqomah di jalan amanah Fadli Zon Parung, Bogor, 3 Feb 2019 5. Puisi 'Sontoloyo' dibuat Fadli yang menyerang rezim Jokowi. Puisi ini dibuat saat kata 'sontoloyo' yang dilontarkan Jokowi tengah ramai menjadi perbincangan. foto Instagram/fadlizon SONTOLOYO! kau bilang ekonomi meroket padahal nyungsep meleset sontoloyo! kau bilang produksi beras berlimpah tapi impor tidak kau cegah sontoloyo! kau bilang pengangguran turun orang cari kerja makin berjibun sontoloyo! utang numpuk bertambah rupiah anjlok melemah harga-harga naik merambah hidup rakyat makin susah kau jamu tuan asing bermewah-mewah rezim sontoloyo! Fadli Zon, 25 Oktober 2018 6. Adanya puisi 'Ada Genderuwo di Istana' membuat Fadli Zon dilempari balasan puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Senayan' karangan Arsul Sani yang masuk dalam kubu Jokowi. foto Instagram/fadlizon ADA GENDERUWO DI ISTANA ada genderuwo di istana tak semua orang bisa melihatnya kecuali yang punya indra istimewa makhluk halus rendah strata menakuti penghuni rumah penguasa berubah wujud kapan saja menjelma manusia ahli manipulasi tipu sana tipu sini ada genderuwo di istana seram berewokan mukanya kini sudah pandai berpolitik lincah manuver strategi dan taktik ada genderuwo di istana menyebar horor ke pelosok negeri meneror ibu pertiwi Fadli Zon, 11 Nopember 2018 7. Puisi 'Kaos dan Sepeda' berisi sindiran Fadli kepada Jokowi yang kerap membagikan kaos dan sepeda. Puisi ini mempertanyakan kesejahteraan masyarakat yang akan semakin makmur dengan adanya pembagian kaos dan sepeda. foto Instagram/fadlizon KAOS DAN SEPEDA dimanakah kesejahteraan? ketika ekonomi susah lapangan kerja makin punah kesenjangan kaya miskin mewabah kau lempar kaos di jalanan keluar dari mobil kebesaran jas lengkap penuh pengawalan kaos berhamburan jadi rebutan inikah jalan menuju kemakmuran? kemanakah kesejahteraan? ketika utang terus bertambah daya beli rakyat makin lemah harga kebutuhan pokok meroket tajam kau buat sepeda jadi hiburan kuis pertanyaan asal-asalan hadiah sepeda bertaburan inikah jalan menuju kemakmuran? seperti apakah kesejahteraan? ketika kaos dan sepeda selalu ada dalam berita dari soal ikan tongkol sampai Raisa inilah cerita negara keempat terbesar di dunia tak ada derita apalagi sengsara karena dibunuh statistik angka-angka dan media digenggam kuasa aku bayangkan Bung Karno dan Bung Hatta pikiran-pikiran besar merekat Indonesia narasi menyatukan tanah pusaka pidato dan tulisan heroik penuh makna perdebatan menyelami substansi wacana teladan kepemimpinan luar biasa mereka tak bagi kaos dan sepeda kaos dan sepeda bukan sekadar tanda mata ini ironi zaman penuh dagelan menjadikan kita bahan lawakan Fadli Zon, Yerevan, 3 Sep 2017 8. Salah satu puisi terbaru Fadli Zon berjudul 'Ahmad Dhani' yang dibuat karena adanya kasus Ahmad Dhani yang dipenjara. foto Instagram/fadlizon AHMAD DHANI kau telah bersaksi tentang zaman penuh persekusi kau melihat dengan mata kepala sendiri teater kebiadaban rezim tirani kini kau korban kriminalisasi ruang gerakmu makin dibatasi kau telah didzalimi mereka cemas kata-katamu melahirkan kesadaran mereka gentar dengar lagumu membangunkan perlawanan menabuh genderang kebangkitan mereka bungkam kalimatmu sambil menebar teror ketakutan mereka hentikan nyanyianmu sambil mencari-cari kesalahan mereka ingin kau tunduk tersungkur tapi kau berdiri tegak pantang mundur mereka ingin kau berkhianat tapi kau kokoh menjunjung amanat membela umat membela rakyat perjalananmu kini menentukan kau bukan sekedar musisi pemberani kau penghela roda perubahan rezim ini harus segera diganti dan dimusnahkan Fadli Zon, Perjalanan Jakarta-Surabaya 29 Januari 2019 AhmadDhaniKorbanRezim SaveAhmadDhani brl/guf Recommended By Editor Respons keras Dul Jaelani namanya dikaitkan dengan aktivitas politik Pose jari 5 seleb ini bikin heboh, dianggap simbol pilihan politik 12 Nama caleg di spanduk kampanye ini mengundang senyum 3 Politisi yang suka ngevlog, kekinian banget Fadli Zon-Ahmad Dhani tiru Jokowi cukur di Garut, warganet heran xXQQx.